Komponen Crystal
Crystal
Crystal adalah komponen elektronika pendukung, kenapa
dikatakan komponen elektronika pendukung karena crystal bukan merupakan
komponen aktif maupun komponen pasif.
Crystal memiliki fungsi menghasilkan detak pada komponen
yang membutuhkan detak clock, dan crystal dibutuhkan untuk alat alat atau
komponen yang membutuhkan stabilitas frekuensi yang tinggi. Kelebihan cryastal
adalah detaknya yang stabil, tetapi semakin rumit rangkaiannya jika mengunakan
crystal karena kita juga harus memasang kapasitor untuk menstabilkan detak yang
dihasilkan.
Crystal memiliki banyak bentuk, tetapi yang paling popular
adalah bentuk HC49 dan HC49S. HC49 dan HC49S Memiliki bentuk yang sama, Cuma yang
membedakan hanya panjang kakinya, seperi gambar berikut.
HC49
HC49S
Crystal menghasilkan frekuensi dipengaruhi oleh potongan dan
dimensi keping crystal, karena pembuatannya dibuat di pabrik crystal dan
otomatis potongan dan dimensinya sama, jadi akurasi ketepatan frekuensi nya
sangat tepat. Frekuensi fundamental dipengaruhi oleh potongan dan dimensi
crystal. Semaikin tinggi frekuensinya semakin tipis potongannya, jadi jika
frekuensinya semakin tinggi, crystal itu maka, makin mudah patah crystal itu. Material yang digunakan untuk crystal adalah dari quartz. Quartz memiliki sifat yang unik yaitu quatz mampu menghasilkan tegangan listrik ketika quartz diberikan tekanan mekanikal atau sebaliknya. Sifat ini disebut dengan sifat efek pizo-electric.
Sifat efek pizo-electric ini dimanfaatkan untuk membuat crystal bergerak secara bergetar, dan getaran itu lah yang akan menghasilkan frekuensi ,ketika crystal diberikan arus listrik bolak balik. Potongan keping crystal mengacu pada pemotongan keping crystal strukturnya, dan juga bentuk keping crystal itu sendiri.
Ada banyak potongan standar keping crystal, yang setiap potongan memiliki karakteristik yang berbeda beda. Sebagai contoh, potongan standar AT , potongan AT memiliki frekuensi maksimum yang tidak terlalu tinggi, tetapi suhu yang dihasilkan stabil. Contoh lain potongan BT mempunyai frekuensi maksimum yang lebih tinggi dari potongan AT, tetapi suhu yang dihasilkan jelek, atau tidak stabil.
Sifat efek pizo-electric ini dimanfaatkan untuk membuat crystal bergerak secara bergetar, dan getaran itu lah yang akan menghasilkan frekuensi ,ketika crystal diberikan arus listrik bolak balik. Potongan keping crystal mengacu pada pemotongan keping crystal strukturnya, dan juga bentuk keping crystal itu sendiri.
Ada banyak potongan standar keping crystal, yang setiap potongan memiliki karakteristik yang berbeda beda. Sebagai contoh, potongan standar AT , potongan AT memiliki frekuensi maksimum yang tidak terlalu tinggi, tetapi suhu yang dihasilkan stabil. Contoh lain potongan BT mempunyai frekuensi maksimum yang lebih tinggi dari potongan AT, tetapi suhu yang dihasilkan jelek, atau tidak stabil.
Komentar
Posting Komentar